Kisah-Kisah Keajaiban Krisna dalam Mahabharata
(Oleh Putu Hatesa)
- Krisna Membelah Sungai
Kisah ini terjadi saat seorang Raksasa Kalyawan yang kebal terhadap segala macam senjata menawan adik Krisna, Subadra, agar Krisna keluar dan melawannya. Sampai suatu waktu, raksasa tersebut melempar Subadra ke dalam sungai. Arjuna yang pada saat itu sedang bersama Subadra terjun ke sungai untuk menyelamatkannya.
Krisna hadir kemudian membelah air sungai untuk menyelamatkan Subadra dan Arjuna.
Selanjutnya, Krisna membawa raksasa tersebut masuk ke dalam goa yang digunakan sebagai tempat bertapa Rsi Mucukun. Kehadiran raksasa tersebut di dalam goa dan mengganggu Rsi Mucukun, membuat raksasa tersebut terbakar oleh api amarah Rsi Mucukun. Takdir kematian Raksasa Kalyawan memang sudah ditentukan demikian.
- Krisna Mengalahkan Semua Pasukan Drupada Seorang Diri
Raja Drupada telah melaksanakan upacara persembahan api untuk meminta seorang anak kepada para Dewa. Para dewa mengabulkan permintaannya dan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Drstadyumna lahir dari api bersama dengan seorang putri yang kemudian diberi nama Drupadi. Raja Drupada meminta anak laki-laki kepada para dewa tersebut untuk membalaskan dendamnya dengan membunuh Guru Drona.
Suatu ketika Guru Drona mengunjungi kerajaan milik Drupada untuk memperbaiki hubungan persahabatan mereka dan memberi doa kepada anak Drupada, Drstadyumna. Raja Drupada tidak menerima niat baik Guru Drona dan meminta Drstadyumna untuk membunuh Guru Drona. Guru Drona tidak melakukan perlawanan karena mengetahui bahwa tujuan hidup Drstadyumna memang untuk membunuhnya.
Saat Drstadyumna hendak memenggal kepala Guru Drona, Krisna muncul untuk menyelamatkan Guru Drona. Drupada memerintahkan Drstadyumna untuk melawan Krisna, tetapi Drstadyumna tidak enggan melawan Krisna. Raja Drupada kemudian memerintahkan seluruh pasukannya untuk melawan Krisna. Krisna dengan Gada Kaummodaki mengalahkan Raja Drupada dan seluruh pasukannya. Dikisahkan bahwa akhirnya Krisna dapat menyadarkan Raja Drupada dan menyatukan kembali persahabatannya dengan Guru Drona.
- Krisna Menyelamatkan Arjuna dari Kemarahan Dewa Indra
Panca Pandawa beserta istri dan masyarakatnya pergi ke daerah tandus untuk membangun sebuah kerajaan. Dekat dengan daerah tersebut adalah hutan ilusi yang dihuni oleh para ular dan dipimpin oleh raja ular Taksaka. Ular-ular tersebut kemudian menyerang Pandawa dan masyarakatnya yang membuat seluruh masyarakat tergigit ular dan tidak sadarkan diri.
Arjuna dengan panahnya membakar hutan ilusi tersebut agar raja ular keluar dan menyembuhkan masyarakat yang tidak sadarkan diri.
Dewa Indra yang telah berjanji kepada Taksaka untuk melindunginya muncul dengan kemarahannya dan meminta Pandawa untuk meninggalkan daerah tersebut. Arjuna tidak punya pilihan lain selain harus melawan Dewa Indra yang juga merupakan ayahnya. Pertempuran sengit terjadi di antara keduanya sampai akhirnya Krisna muncul untuk melerai pertempuran ayah-anak tersebut dan menyelamatkan Arjuna dari Senjata Bajra Dewa Indra.
- Krisna Menyelamatkan Drupadi Saat akan Dilucuti Pakaiannya
Suatu waktu, Yudistira ditantang bermain dadu oleh Duryudana yang diwakilkan dengan Raja Gandara, Sangkuni. Yudistira tidak dapat menolak tantangan tersebut. Taruhan demi taruhan dibuat sampai akhirnya Arjuna, Bima, Nakula, dan Sahadewa dipertaruhkan dengan adik-adik Duryudana. Sampai pada suatu waktu Drupadi pun turut dipertaruhkan.
Kecurangan yang dilakukan oleh Sangkuni membuatnya selalu menang dalam pertaruhan. Karena mengalami kekalahan dalam permainan tersebut, kekayaan kerajaan miliki Yudistira, yaitu Indraprasta, serta saudara-saudaranya Arjuna, Bima, Nakula, dan Sahadewa diambil menjadi budak Duryudana. Akhirnya karena Drupadi dipertaruhkan dan Yudistira juga kalah dalam permainan, Drupadi pun turut diambil menjadi budak oleh Duryudana.
Duryudana yang memiliki niat jahat sejak awal memerintahkan adiknya yang bernama Dursasana untuk membuka baju Drupadi di hadapan seluruh keluarga Bharata yang hadir pada saat permainan dadu tersebut.
Drupadi berdoa memohon perlindungan kepada Govinda (Krisna) yang pada saat itu tidak hadir dalam permainan dadu tersebut. Krisna melindungi Drupadi sehingga kain yang dikenakan Drupadi yang berusaha dilepas oleh Dursasana dengan cara ditarik, panjangnya menjadi tidak terhingga. Dursasana mengalami kewalahan dan tidak dapat membuka pakaian Drupadi. Hal ini terjadi karena pertolongan Krisna kepada Drupadi.
- Krisna Menyelamatkan Pandawa dari Kemarahan Rsi Durwasa
Panca Pandawa pada suatu waktu sedang menjalani pengasingan di hutan sebagai ganti hukuman atas kekalahan Pandawa saat bermain dadu dengan Sangkuni yang mewakili Duryudana.
Suatu saat Rsi Durwasa dan seluruh muridnya hadir di gubuk Panca Pandawa untuk meminta makan. Panca Pandawa berusaha untuk memenuhi keinginan sang rsi karena apabila tidak dipenuhi, sang rsi akan marah dan akan mengeluarkan kutukan yang dapat menghancurkan Panca Pandawa. Namun, sayang sekali, tidak ada makanan yang tersisa lagi di gubuk Panca Pandawa.
Saat kondisi kritis tersebut, Krisna muncul di dalam gubuk. Drupadi meminta bantuan Krisna agar dapat mengatasi masalah yang tengah dihadapi Panca Pandawa. Krisna melihat dalam wadah beras yang terbuat dari tanah (gentong tanah) dan menemukan sebutir beras. Krisna memakan beras tersebut dan bersendawa (tanda kenyang) yang diikuti dengan sendawa Rsi Durwasa bersama dengan seluruh muridnya. Hal ini menandakan bahwa rasa lapar mereka telah terpuaskan. Rsi Durwasa mengetahui bahwa pastilah ada Krisna di dalam gubuk Panca Pandawa. Krisna muncul menemui sang rsi. Setelah bertemu Krisna, Rsi Durwasa pergi meninggalkan Panca Pandawa dengan kondisi terpuaskan.
- Krisna Kecil Membunuh Raja Kamsa
Dalam pertemuan keluarga Panca Pandawa, seorang juru cerita istana menceritakan sebuah kisah tentang Krisna saat mengalahkan Raja Kamsa. Diceritakan bahwa Krisna yang masih remaja dapat mengalahkan Raja Kamsa yang sangat sakti tetapi menyalahgunakan kekuatannya untuk melakukan kejahatan.
- Krisna Tidak Dapat Diikat oleh Pasukan Kaurawa
Krisna menjadi utusan Panca Pandawa untuk menawarkan perdamaian kepada Duryudana agar tidak terjadi perang di antara keluarga Bharata (Mahabharata Yudha). Pilihan syarat demi syarat telah diajukan, mulai dari agar Duryudana meminta maaf kepada Drupadi sampai dengan agar Panca Pandawa diberi lima kota. Namun, Duryudana yang serakah tidak mau menyetujui satupun pilihan yang ditawarkan oleh Krisna. Malahan, Duryudana meminta pasukannya untuk mengikat Krisna. Namun, dengan kekuatan yang luar biasa dari Krisna, rantai besi yang dipanggul pasukan Duryudana tiba-tiba menjadi berat dan tidak dapat diangkat. Mereka tidak dapat mengikat Krisna.
- Krisna Menyelamatkan Arjuna dari Kematian
Karena menjadi penyebab kematian putra Arjuna yang bernama Abimanyu, Arjuna membuat sumpah bahwa pada pertempuran hari berikutnya ia akan membunuh Raja Jayadrata pada hari itu juga. Jika ia tidak berhasil mewujudkan sumpahnya, ia rela dibakar oleh Jayadrata.
Saat pertempuran pada hari berikutnya, Duryudana dan saudara-saudaranya berusaha melindungi Raja Jayadrata. Menjelang senja, dengan sisa waktu yang sangat sedikit, hampir tidak mungkin bagi Arjuna untuk menembus pertahanan Duryudana dan mencapai Raja Jayadrata yang disembunyikan jauh dari medan pertempuran Kurusetra.
Krisna dengan salah satu senjatanya, Cakra Sudarsana, menutup matahari sehingga Raja Jayadrata keluar dari persembunyiannya karena mengira matahari telah terbenam. Raja Gandara, Sangkuni, yang cerdas mengetahui mengapa langit tiba-tiba menjadi gelap. Ia bergegas menuju area di mana Arjuna berada dan berusaha menghentikan Raja Jayadrata agar tidak keluar dari persembunyiannya. Namun, hal itu telah terlambat. Raja Jayadrata terlanjur telah keluar dan berada di hadapan Arjuna.
Cakra Sudarsana yang menutup matahari ditarik kembali oleh Krisna dan langit seketika menjadi terang kembali. Arjuna dengan panah Pasupatinya akhirnya dapat mewujudkan sumpahnya untuk membunuh Raja Jayadrata.
- Krisna Ada Dua pada Saat Bersamaan
Duryudana akan menemui ibunya, Ghandari, untuk meminta anugerah kekuatan berupa kekebalan dari segala jenis senjata. Kekuatan ini diperoleh oleh Ghandari dengan menukar seluruh amal perbuatan baiknya selama ia hidup.
Raja Sangkuni mengajak Krisna bermain dadu agar Krisna yang terkenal cerdik tidak dapat menggagalkan niat Duryudana. Namun, Krisna dengan kekuatannya yang luar biasa menjadi dua pada saat yang bersamaan. Salah satunya sedang bermain dadu dengan Sangkuni dan satunya lagi sedang menggagalkan niat Duryudana meminta anugerah kekuatan dari ibunya.
Syarat agar Duryudana dapat menjadi kebal adalah ia harus membuka seluruh pakaiannya agar saat ibunya, Ghandari, yang telah menutup matanya seumur hidupnya dengan kain, membuka mata dan melihat Duryudana, seluruh bagian tubuh Duryudana dapat terlihat oleh ibunya. Namun, Krisna membuat ragu Duryudana dan menyatakan bahwa seseorang anak yang hadir dalam keadaan telanjang di depan ibunya adalah perbuatan yang sangat memalukan. Duryudana dapat dibuat ragu oleh Krisna dan akhirnya memutuskan untuk menutup bagian kemaluannya dengan daun pisang.
Pada saat ia menemui ibunya untuk meminta anugerah, tidak seluruh bagian tubuhnya terbuka. Bagian tubuh yang tidak terbuka inilah yang menjadi kelemahan Duryudana sehingga pada saat bertempur dengan Bima, ia dapat dikalahkan.
- Krisna Menghidupkan Kembali Parikesit
Keturunan terakhir dari Pandawa masih berada dalam kandungan istri Abimanyu, Uttara. Abimanyu sendiri telah gugur di medan perang.
Di ujung perang mahabharata, pengikut Duryudana terakhir yang tersisa adalah Aswatama. Ia adalah putra dari Guru Drona. Mengetahui semua teman-temannya, terutama Duryudana, telah dikalahkan, Aswatama tidak memiliki harapan lagi. Ia mengeluarkan panah Brahmastranya dan membunuh keturunan terakhir dari Pandawa yang berada di dalam kandungan Uttara.
Subadra, yang merupakan adik Krisna, memohon kepada Krisna agar menyelamatkan penerus terakhir generasi Pandawa. Karena penerus generasi Pandawa adalah masa depan yang tidak boleh dimusnahkan, Krisna dengan kekuatannya yang luar biasa menghidupkan kembali kandungan Uttara. Di kemudian hari, anak yang lahir dari kandungan Uttara itu diberi nama Parikesit.
- Krisna Menghentikan Waktu
Sesaat sebelum perang saudara ‘Mahabharata Yudha’ dimulai, Arjuna masih dipenuhi keraguan karena harus berperang dengan saudara-saudaranya sendiri. Ia memohon kepada Krisna agar ia diberi kesempatan untuk mengatasi dilema yang tengah dihadapinya dan ingin memeriksa kekuatan dari kedua belah pihak yang tengah berperang.
Sebagai seorang teman yang dianggap istimewa, Krisna memenuhi keinginan Arjuna. Krisna menghentikan waktu untuk memberikan nasihat atau pengetahuan sejati kepada Arjuna. Seketika itu, semuanya berhenti. Burung-burung yang terbang di langit, Duryudana dan Yudistira beserta seluruh pasukannya, dan kuda-kuda semuanya berhenti bergerak. Waktu berhenti. Hanya Krisna dan Arjuna yang dapat bergerak.
Pengetahuan tentang kehidupan, dunia, tubuh manusia, atman/roh, tujuan hidup, dan Yang Maha Kuasa, serta hubungan di antara semuanya tersebut dengan Yang Maha Kuasa disampaikan oleh Krisna secara langsung kepada Arjuna dalam dialog tersebut. Dalam pada itu, atas permintaan Arjuna, Krisna menunjukkan segala kemahakuasaannya dan segala manifestasinya.
Dialog antara Arjuna dan Krisna inilah yang kemudian menjadi isi dari Kitab Suci Bhagawadgita, kitab yang paling banyak dibaca oleh umat Hindu di seluruh dunia.
Jangan lupa like and share tulisan ini yaa 🙂
Belajar dan Praktik Bisnis Online
Ingin belajar dan praktik mendapatkan penghasilan dari bisnis online tanpa harus jago internet dan tanpa harus memiliki produk sendiri? Dapatkan video tutorial gratisnya
AJAIB! CARA MENGATASI KANTONG MATA (LIHAT VIDEO) Info Selengkapnya klik di sini!