Mengapa Orang Kaya Semakin Kaya dan Orang Miskin Semakin Miskin?
oleh Putu Hatesa · Dipublikasikan · Di update

Sumber Gambar: Freepik.com
SERI: KECERDASAN KEUANGAN
Yang akan saya bagikan ini adalah suatu hal yang sederhana tetapi penting dalam kehidupan namun tidak diajarkan di sekolah bahkan di tempat kuliah. Hal ini saya pelajari dari orang-orang yang terbukti kaya bahkan kaya raya. Selain saya pelajari, hal ini juga saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari.
Yang akan saya bagikan ini bukan soal seseorang dalam kondisi kaya atau miskin, tetapi tentang pola pikir orang kaya dan orang miskin. Orang yang memiliki harta banyak, tetapi bila memiliki pola pikir miskin, cepat atau lambat ia akan jatuh miskin. Namun sebaliknya, orang yang belum memiliki harta banyak, tetapi bila ia memiliki pola pikir kaya, cepat atau lambat ia dapat menjadi kaya.
Mari kita mulai. Mengapa Orang Kaya Semakin Kaya dan Orang Miskin Semakin Miskin? Kondisi tersebut terjadi karena perbedaan mental kaya dan mental miskin dalam mengelola keuangannya. Berikut ini adalah lima prinsip orang kaya dalam mengelola keuangan, yang perlu ditulis besar-besar di kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, di smartphone, atau di manapun yang dapat terlihat dengan mudah.
Pertama: Menyisihkan di Depan
Pola Pikir (mindset) orang kaya yang pertama adalah menyisihan sebagian dari penghasilan untuk ditabung atau disisihkan terlebih dahulu setiap menerima uang, sisanya baru dibelanjakan. Bukan terbalik: belanja dulu baru sisanya disisihkan/ditabung. Biasanya tidak akan ada sisa kalau demikian caranya.
Kita bisa menyisihkan tiap bulan minimal 20% dari penghasilan kita. Kalau bisa menyisihkan Rp1.000.000 per bulan, ya, syukur. Kalau tidak bisa ya Rp300.000, Rp200.000, Rp100.000, Rp50.000, bahkan Rp10.000/bulan sekali pun. Yang penting rutin.
Bukan tentang besar atau kecil uang yang bisa disisihkan, tetapi yang terpenting adalah membiasakan menyisihkan setiap bulan sehingga menjadi kebiasaan terus-menerus di masa depan.
Sisihkan sebagian untuk dana cadangan dan sebagian untuk investasi/bisnis.
Simpan di rekening terpisah. Membuat rekening kedua itu sangat mudah, bila kita sudah memiliki salah satu rekening. Bahkan bila kita sudah memiliki mobil banking, dalam waktu kurang dari lima menit kita bisa membuka rekening kedua (tanpa kartu ATM).
Kedua: Menunda Kesenangan
Pola pikir kaya akan mengeluarkan uang atau berbelanja untuk hal-hal yang perlu saja. Mereka dapat membedakan keinginan dan kebutuhan. Mereka hidup sederhana dan secukupnya.
Boleh bersenang-senang, namun jumlahnya harus dibatasi dahulu, sampai nanti punya pasive income yang bisa membiayai gaya hidup yang kita inginkan. Apa itu passive income? Lanjut di bawah.
Ketiga: Membangun Passive Income
Passive Income adalah penghasilan yang kita terima, meski kita tidak bekerja aktif. Misal punya kos-kosan, punya bisnis yang jalan sendiri tanpa kita, bunga deposito tabungan, dll.
Hal ini berbeda dengan Active Income. Active Income adalah penghasilan yang kita dapat dengan kita harus aktif kerja, misal menjadi karyawan, pegawai, supir ojek online, pedagang, penjaga toko, petani, pekebun, dan sebagainya.
Investasikan uang yang sudah kita sisihkan tadi di prinsip pertama di atas tadi. Bagi-bagi, sebagian ada yang di tempat yang aman dan menguntungkan. Sebagian ada yang di tempat yang lebih berisiko. Diatur porsinya. Jangan investasi di satu tempat, pecah ke beberapa tempat, misal di deposito, emas, saham, reksadana, kripto, dll (diversifikasi/pemecahan risiko).
Bangun bisnis yang menguntungkan, sampai bisnis itu bisa jalan sendiri tanpa kita (delegasikan kepada orang yang dapat dipercaya). Dengan begitu, bisnis itu menjadi passive income, bukan active income.
Untuk sementara tidak apa-apa kita kerja dan menghasilkan active income. Tapi tujuan jangka panjangnya, kita membangun passive income.
Keempat: Berinvestasi Leher ke Atas
Sebagian penghasilan kita digunakan untuk meningkatkan kapasitas/skill kita, misal untuk membeli buku, ikut seminar, dan sebagainya.
Kalau kita tidak terus belajar/meningkatkan diri, kita tidak akan maju-maju atau sulit berkembang. Ada hal-hal yang kalau kita ahli, hal itu menjadi mudah.
Kelima: Bersedekah
Sisihkan sekian persen dari penghasilan untuk bersedekah. Sedekah dapat mendatangkan karma yang baik, baik dalam hal kesehatan, keselamatan, kemudahan dalam hidup, kelancaran rezeki, dan sebagainya.
Itulah prinsip-prinsip orang kaya dalam mengatur keuangannya.
Lalu, mengapa orang miskin semakin miskin?
Orang pada umumnya prinsipnya berkebalikan dengan prinsip-prinsip di atas.
Tidak menyisihkan. Ketika memperoleh penghasilan, mereka terkadang berniat akan menabung/menyisihkan sebagian untuk ditabung. Namun, mereka membelanjakan uang yang diperoleh terlebih dahulu sebelum menyisihkan. Ketika tiba akhir bulan, uangnya malah tidak bersisa.
Memajukan kesenangan. Mereka tidak dapat membedakan keinginan dengan kebutuhan. Bahkan, mereka membeli sesuatu padahal belum mampu (misal dengan kredit).
Tidak investasi/tidak membangun bisnis yang jalan sendiri.
Tidak mau belajar/meningkatkan diri.
Tidak bersedekah.
Bagaimana bila penghasilan saya masih kecil bahkan masih punya utang?
Tetap harus menyisihkan di depan terlebih dahulu, seberapa pun besar yang mampu kita sisihkan. Tentu saja, kalau kita punya utang, mulai lunasi utang-utang kita. Tetap saja, walaupun kita mau mencicil utang-utang kita, prinsip-prinsip di atas harus tetap dijalankan walaupun belum maksimal. Tetap ada sebagian uang yang disisihkan terlebih dahulu.
Intinya, dari penghasilan kita harus ada sisa (disisihkan) setiap bulannya. Tidak boleh habis sama sekali tanpa ada yang disisihkan. Uang yang disisihkan tersebut selanjutnya harus digulung lagi/dikembangkan agar menjadi lebih banyak.
Demikian tulisan kali ini semoga bermanfaat. Sampai jumpa di tulisan-tulisan lainnya di seri Kecerdasan Keuangan.
Jakarta, 7 Juli 2022
Putu Hatesa
Artikel berikutnya di seri Kecerdasan Keuangan (Segera Terbit):
- Jangan Kredit Kendaraan! Kamu akan Rugi Besar.
- Bagaimana Seorang Pengemis Bisa Kaya Raya? (Kisah Nyata)
- Bagaimana Seorang Tukang Becak Bisa Kaya Raya? (Kisah Nyata)
- Bagaimana Bisa Kaya dengan Hanya Gaji UMR bahkan Kurang? (Dapat Dibuktikan)
- Bagaimana Menciptakan Kekayaan dari Uang yang Sedikit? (Dapat Dibuktikan)
- Keajaiban Dunia ke-8: Bunga Berbunga (Dapat Dibuktikan)
Belajar dan Praktik Bisnis Online
Ingin belajar dan praktik mendapatkan penghasilan dari bisnis online tanpa harus jago internet dan tanpa harus memiliki produk sendiri? Dapatkan video tutorial gratisnya
di sini!
AJAIB! CARA MENGATASI KANTONG MATA (LIHAT VIDEO) Info Selengkapnya klik di sini! Sharing is caring! Bagikan tulisan di atas ke teman-temanmu:
Terkait
Putu Hatesa
Putu hatesa adalah seorang investor dan internet marketer yang suka berbagi informasi terkait investasi, internet/online marketing, bahasa, spiritualisme, tips & trik, info menarik, serta pembuatan dan pengelolaan website/blog/tulisan.
Mungkin Anda juga menyukai
-
Bagaimana cara membeli saham Google, Microsoft, Facebook, Amazon, Apple, dan saham luar negeri lainnya? Begini caranya!
oleh Putu Hatesa · Published April 22, 2017 · Last modified Desember 28, 2020
-
Selamat datang di situs Putu Hatesa!
oleh Putu Hatesa · Published Juni 21, 2015 · Last modified Juli 1, 2015